Kupang,vista-nusantara.com,- Kota Kupang salah satu Kota Madya di Indonesia. yang terdiri dari berbagai kemajemukan suku bangsa, budaya, agama dan sebagainya. Menjadi ibu kota provinsi NTT, kota Kupang memiliki tanggungjawab yang besar dan mulia. Kota ini lagi bergiat dalam melengkapi berbagai infrastruktur umum bagi kemajuan dan kesejahteraan warganya.
Kota Kupang adalah kota yang terbesar di Pulau Timor yang terletak di pesisir Teluk Kupang, bagian barat laut pulau Timor. Sebagai kota terbesar di provinsi NTT, Kota Kupang dipenuhi oleh berbagai suku bangsa. Suku yang signifikan jumlahnya di "Kota Kupang" adalah suku Timor, Rote, Sabu, Tionghoa, Flores, Alor sebagian kecil pendatang dari Bugis Jawa dan Ambon. Luas wilayah Kota Kupang adalah 180,27 km² dengan jumlah penduduk sekitar 441.565 jiwa (2020).
Kota ini terbagi menjadi 6 kecamatan dan 51 kelurahan. Walikota Kupang Jefri Riwu Kore terus membangun sinergisitas dan kolaborasi antar sektor, antar daerah dan nasional guna kemajuan daerah ini.
Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM,MH meninjau langsung pekerjaan penataan Kota Kupang di tiga lokasi Optimis bahwa pekerjaan ini akan berakhir sesuai target pada Desember 2021 mendatang. Tiga lokasi dimaksud antara lain pengembangan kawasan pantai LLBK, pekerjaan pengembangan kawasan pantai Kelapa Lima serta penataan kota koridor III di Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo.(5/11/2021)
Adapun lokasi pertama yang dikunjungi adalah kawasan pantai LLBK dan terminal Kupang. Di lokasi tersebut Wali Kota yang didamping Kepala Dinas Perhubungan dan Kasat Pol PP Kota Kupang minta agar arus lalu lintas di kawasan tersebut diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu proses pekerjaan yang sedang berjalan. Wali Kota juga berkesempatan berdialog dengan salah satu pemilik toko yang ada di areal bagian depannya dilintasi pekerjaan tersebut, dan memastikan bahwa pekerjaan drainase yang sedang berjalan tidak menimbulkan penyumbatan dan genangan air di lokasi pertokoan.
Kasie Pelaksana Wilayah 1 Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT, Doddie Soetopo menambahkan pengembangan kawasan pantai LLBK ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain tentang bagaimana memadukan antara pengembangan Usaha mikro kecil menengah UMKM dan pengembangan potensi pariwisata. Selain menyediakan dua bangunan khusus bagi para pelaku UMKM, khususnya penjual jajanan, di lokasi tersebut juga disediakan fasilitas publik layaknya plaza atau square di luar negeri.
Lokasi kedua yang dikunjungi adalah pekerjaan pengembangan kawasan Pantai Kelapa Lima yang letaknya persis di depan Hotel Aston.
Di lokasi tersebut menanggapi permintaan kontraktor pelaksana, Wali Kota memerintahkan kepada Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Kupang untuk segera mungkin mengirimkan surat kepada semua pihak terkait yang memiliki jaringan kabel di depan kawasan tersebut, agar memindahkan jaringan kabelnya ke jalur bawah tanah. Kepada Kasat Pol PP serta Camat dan Lurah Kelapa Lima, Wali Kota minta untuk segera mungkin menyelesaikan persoalan lahan yang belum tuntas agar tidak mengganggu kelanjutan pekerjaan.
Lokasi terakhir yang dikunjungi Wali Kota bersama rombongan adalah jalur pedestrian di koridor III, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, tepatnya di lokasi pekerjaan yang berada tepat di belakang Pos Polisi Bundaran El Tari.
Usai melakukan peninjauan Wali Kota menyampaikan terima kasih kepada kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya dan Kementerian PUPR yang telah berjuang keras untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai target. Semula diakuinya sempat kurang yakin pekerjaan tersebut bisa selesai sesuai dengan batas waktu yang ditargetkan. Namun setelah melihat langsung progres pekerjaan dan mendengar penjelasan dari kontraktor dan PPK, Wali Kota optimis Desember 2021 nanti warga Kota Kupang sudah bisa menikmati hasil pekerjaan tersebut.
Pada kesempatan yang sama Wali Kota juga menjelaskan pembiayaan pekerjaan penataan kota ini bukan berasal dari APBD Pemkot Kupang, melainkan bersumber dari dana direktif presiden sebagai bentuk dukungan atas usulan penataan kota yang disampaikan Wali Kota kepada pemerintah pusat.
Selain tiga lokasi yang dikunjungi hari ini, menurut Wali Kota masih ada banyak pekerjaan penataan kota lainnya yang didukung dengan dana dari pemerintah pusat seperti pengolahan sampah, pembangunan drainase dan penataan kembali 3 bundaran serta pembangunan 4 gerbang masuk Kota Kupang, yang saat ini sedang dalam proses.
Wali Kota berharap pembangunan yang sudah mulai berjalan selama masa kepemimpinannya kurang lebih 3-4 tahun terakhir ini membawa manfaat bagi seluruh warga Kota Kupang, tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan akan tempat rekreasi dan hiburan tapi juga untuk pengembangan ekonomi warga terutama UMKM. Apalagi menurutnya di dua lokasi yakni LLBK dan Kelapa Lima telah disediakan bangunan khusus bagi para pelaku UMKM dan pedagang kecil sebagai tempat berjualan.
Tentunya diharapkan para pedagang yang akan menggunakan fasilitas tersebut turut menjaga kebersihan dan keindahan tempat tersebut. Warga juga diimbau untuk turut menjaga agar semua fasilitas yang sudah dibangun tersebut dijaga agar selalu dalam kondisi baik dan tertata, sehingga bisa dinikmati oleh semua orang.
Senada dengan Wali Kota, Project Manager PT. Brantas Abipraya, Eko Sukma Putra selaku kontraktor pelaksana juga memastikan pekerjaan paket penataan kota di tiga lokasi senilai Rp 81 miliar tersebut, diperkirakan bisa selesai tepat sesuai target waktu yang ditentukan yakni Desember 2021 mendatang.
Turut mendampingi Wali Kota dalam kunjungan tersebut Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Kupang, perwakilan dari Dinas PUPR Kota Kupang beserta camat dan lurah setempat.(Arnold)