Ngada,vista-nusantara.com,- Terima kasih kepada Menteri Pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Bapak Ali Jamil, dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Bapak Andi Nur Alam Syah, yang telah merealisasikan bantuan Alat Mesin Pertanian (alsintan) bagi para petani di Kabupaten Ngada.
Sabtu, (06/11/2021) saya menyerahkan bantuan 39 unit Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) pra panen kepada sejumlah Kelompok Tani (Poktan) di Kabupaten Ngada.
Penyerahan dilakukan oleh Bupati Ngada Bapak Andreas Paru, SH, MH dan disaksikan Wakil Bupati Bapak Raymundus Bena, SS, M.Hum, Sekda Ngada Theodosius Yusefus Nono, S.Sos, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngada Paskalis Wale Bai, SP.,MAP dan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngada Ibu Imelda Maria Lali.
Adapun 39 jenis alsintan pra panen tersebut, yakni 1 Unit Traktor Roda Empat, 6 Unit Hand Tractor / Traktor Roda Dua, 11 Unit Hand Sprayer/ alat semprot hama dan 21 Unit Pompa Air 3 Dim.
Bantuan alsintan merupakan hasil perjuangan aspirasi dan kerja sama saya dengan Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan).
Tidak hanya memberikan bantuan alsintan, tahun ini dua kelompok tani di Ngada juga mendapat dua Program Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) hasil kerja sama saya dengan Ditjen PSP Kementan. Setiap kelompok mendapat Rp. 200 Juta, maka total bantuan UPPO sebesar Rp. 400 Juta.
Perihal bantuan alsintan dan UPPO bermula dari inisiatif Bupati Ngada mengunjungi saya di Jakarta.
Ketika berdiskusi dengan Bupati Ngada Andreas Paru, saya melihat ada kemiripan visi Nelayan, Tani, Ternak dengan program TANTE NELA PARIS dari Pak Andreas-Pak Raymundus, yang merupakan akronim dari Pertanian Peternakan Nelayan dan Pariwisata.
Program ini menjadi gerakan pemerintah Kabupaten Ngada untuk meningkatkan kesejahterahan masyarakat yang mayoritas hidup dari keempat bidang tersebut, karena itu harus didukung.
Bupati Andreas bercerita, dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Kabupaten Ngada yang terbatas, ia harus kreatif mencari dukungan pendanaan dan program bantuan untuk mendukung agenda pembangunan, pemberdayaan rakyat dan pelayanan publik.
Menurutnya, salah satu pihak yang bisa membantu adalah anggota DPR RI. Alasannya, dengan kewenangan anggaran, anggota DPR RI bisa meyakinkan pemerintah pusat yang merupakan mitra-kerja DPR RI, untuk mengalokasikan anggaran dan mendistribusikan bantuan pembangunan untuk suatu daerah.
Maka, sebagai anggota dewan asal NTT,"wajib hukumnya" bagi saya untuk memperjuangkan kepentingan-aspirasi masyarakat dan daerah, apalagi kalau didatangi oleh Kepala Daerah (jemput bola).
Mungkin ada pertanyaan: mengapa petani di Kabupaten Ngada yang bukan Dapil saya mendapat bantuan?
Sebagai putra asli NTT, saya harus berpikir lebih terbuka, bukan hanya membantu Dapil saya, namun harus memberikan perhatian dan kepedulian untuk seluruh NTT.
Fokus perhatian dan porsi kerja untuk Dapil tentu harus tetap diprioritaskan, tapi tidak boleh menghambat pelayanan aspirasi masyarakat dari wilayah lainnya di NTT.
Saya tidak boleh menutup mata dan telinga terhadap aspirasi dari luar Dapil saya.
Apalagi kita adalah satu keluarga NTT, harus saling tolong-menolong, bergotong-royong untuk mengakselerasi pengurangan angka kemiskinan NTT.
Terima kasih kepada Pak Bupati, Dinas Pertanian, dan semua pihak yang telah membantu mengurus sehingga bantuan alsintan bisa diterima kelompok tani.(vn/tim)