Kupang,- Momen Valentine dimanfaatkan oleh Badan Koordinasi Keluarga Bencana Nasional NTT untuk melakukan sosialisasi dan Pembinaan Kesehatan Remaja Kelompok Resiko Tinggi Tingkat Kabupaten di Aula SMKN 3 Kota Kupang,Selasa (14/02/2023).
Ketua Tim Kerja Pelayanan KBKR dr. Mauliwaty Bulo, M.Si mengatakan Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan akses dan kualitas pengetahuan remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksinya serta pola hidup sehat.
Selain itu,Ia menuturkan para remaja akan terhindar dari perilaku beresiko seperti penyakit menular seksual, narkoba, HIV/AIDS dan sex bebas yang dapat mengakibatkan kehamilan yang tidak dinginkan.
Selaku ketua tim dr. Mauliwaty Bulo, M.Si juga menyajikan materi tentang Life Skill Bagi Remaja.
dr.Mauliwaty Bulo, M.Si, kepada wartawan mengatakan remaja membutuhkan sejumlah keterampilan, di mana keterampilan ini bisa dipelajari untuk menghadapi berbagai tantangan
Dikatakan,Terkait dengan kekerasan terhadap anak remaja, itu ada macam-macam seperti kekerasan fisik, psikis, seksual.
Menurutnya,Salah satu dari materi Life Skill Bagi Remaja yaitu bersikap tegas.
"Bagaimana menyelesaikan kalau kita menghadapi satu kondisi yang harus mengambil keputusan. Cara menolaknya seperti apa, berkata-kata untuk menolak tetap sopan dan keamanan untuk diri sendiri,” urai dr Waty.
Ia menambahkan bersikap tegas (Asertif), seseorang mampu menyatakan sesuatu secara terbuka dan langsung dengan tetap menghormati orang lain.
Wanita yang di kenal murah senyum dan ramah ini berharap para remaja putra dan putri memiliki keterampilan fisik, keterampilan mental, keterampilan emosional, keterampilan spiritual, keterampilan kejujuran dan keterampilan menghadapi tantangan.
Mengapa perlu bersikap tegas? karena menurut dr Waty remaja sering dihadapkan pada situasi di mana ada tekanan untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan pikiran, perasaan, atau keinginannya.
“Mereka perlu menentukan sikap terhadap pilihan itu.Bersikap asertif akan membantu menyampaikan sikapnya,sebutnya.
dr. Bambang Tokan, SpOG, Staf RSUD WZ Yohanes menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan pengetahuan bagi para remaja putra, putri tentang reproduksi untuk pencegahan penyakit- penyakit menular.
Ia berharap para peserta dapat mengikuti dengan baik dan bisa mengedukasi kepada teman teman yang lain.
Sementara Dosen dan Practise UKM, Farhan Suhada,S.Sos.,M.Si meminta agar para remaja bersemangat membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan. Sehingga kedepan bisa cerdas dan tajam menangkap peluang usaha serta mampu kreatif memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat . Dengan demikian kara Farhan para remaja akan menjadi orang yang mandiri dan bukan peminta.
“Semoga mereka bisa tampil sebagai pemimpin masa depan berbekal kemandirian ekonomi,” ujar Farhan.
Sedangkan Pembimbing Yayasan Peduli Kasih, Yoseph Blikolong, SH pada kesempatan tersebut menuturkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Perwakilan BKKBN NTT sangat bagus dan penting.
Yoseph berharap Ke depan pertemuan atau sosialisasi seperti ini ditingkatkan dengan melibatkan anak- anak dari usia Sekolah Dasar.
Menurut Yoseph masih banyak sekali anak-anak yang harus diberi pemahaman seperti ini, karena masih banyak anak-anak yang berkeliaran di luar sana terutama yang putus sekolah,
" Karea dengan kegiatan tersebut mereka bisa meningkatkan skill dan tingkat percaya diri,"ujarnya.
Kegiatan tersebut dihadiri 50 (lima puluh) peserta yakni komunitas LKSA YAPI Noelbaki, LKSA Roslin, LKS Leka Dale, Yayasan ELPIDA, Nurul Sa’adah, PKBM Bintang Flomamora, Peduli Sesama, LKSAD Bhakti Luhur C.Baumata, Dinas P2KB P3A.