JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo adalah pemimpin yang merakyat, pro-rakyat dan nasionalis. Karena itu, Ganjar adalah tokoh yang sangat layak melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo setelah dideklarasikan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai Calon Presiden dalam Pemilu 2024.
"PDI Perjuangan telah mendengarkan aspirasi rakyat untuk menghadirkan sosok pemimpin merakyat, pro-rakyat dan nasionalis. Semua itu ada dalam diri Ganjar Pranowo," ujar politisi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si, Minggu (23/4/2023).
*Pemimpin Merakyat dan Pro-Rakyat*
Menurut legislator Komisi IV DPR RI asal Provinsi Nusa Tenggara Timur itu, Ganjar selalu konsisten turun langsung menjumpai masyarakat untuk belanja masalah, mendengarkan aspirasi, dan mencatat kebutuhan masyarakat. Konsistensi Ganjar menjadi pemimpin merakyat ditunjukkan melalui kerendahan hatinya untuk tidak membangun jarak dengan wong cilik.
"Seperti Presiden Joko Widodo, Ganjar gemar blusukan untuk tahu wilayah, kenal rakyat, dan paham persoalan kebutuhan rakyat. Ia sadar dipilih oleh rakyat, sehingga harus hadir untuk rakyat. Itulah pemimpin merakyat," kata politisi yang akrab dipanggil Ansy Lema ini.
Tidak hanya merakyat, Ganjar adalah pemimpin pro-rakyat yang hadir memberikan solusi dan gagasan pro-rakyat yang berpihak kepada rakyat, terutama kepada wong cilik. Ganjar memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi wong cilik, seperti buruh, petani, nelayan, dan peternak.
"Merakyat saja tidak cukup, pemimpin terlebih harus pro-rakyat, berpihak pada rakyat dan menghadirkan kebijakan publik yang aungguh membela kepentingan rakyat," tegas Ansy.
Terinspirasi dari ajaran Bung Karno, Ganjar selalu bekerja keras, tulus, cerdas dan bergotong-royong untuk menghadirkan kebijakan pro-rakyat. Pemimpin pro-rakyat tidak menjadi bagian dari permasalahan (part of the problem), tetapi memberikan solusi (part of solution), misalnya solusi atas realitas kemiskinan, ketidakadilan, dan lain-lain.
Ansy mencontohkan, dalam 3 tahun terakhir sejak tahun 2020, Ganjar selalu berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari tahun ke tahun. Bahkan, Jawa Tengah (Jateng) berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin terbanyak secara nasional periode September 2021 hingga Maret 2022. Selama kurun waktu tersebut, Jateng berhasil menekan angka kemiskinan sebanyak 102.570 orang.
"Keberhasilan Ganjar menekan jumlah penduduk miskin tidak lepas dari sejumlah kerja solutifnya dalam mengintervensi program dan kebijakan pro-rakyat, seperti Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Tuku Lemah Oleh Omah atau beli tanah dapat rumah dan sejumlah upaya jambanisasi, listrik hingga air," terang Ansy.
*Pemimpin Nasionalis*
Menurut Ansy, Ganjar figur terbaik memimpin Indonesia karena terbukti mampu menjaga toleransi, melestarikan kebhinekaan, memelihara kerukunan dan teguh mempertahankan ideologi Pancasila selama memimpin Jateng. Dalam berbagai kesempatan, Ganjar menolak tegas sistem khilafah yang ingin mengganti ideologi negara Pancasila serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ganjar adalah sosok pemimpin nasionalis-religius yang tidak pernah ragu membela Pancasila dan menjaga kebhinekaan. Maka, konteks Indonesia sebagai negara yang berbhineka sangat membutuhkan figur pemimpin nasional seperti Ganjar Pranowo. Politik identitas yang mengeksploitasi suku, agama, ras, antar-golongan (SARA) harus kita lawan,” terangnya.
Ansy menambahkan, Ganjar Pranowo adalah pilihan tepat untuk melanjutkan berbagai program pembangunan nasional yang telah dijalankan Presiden Joko Widodo. Ganjar diyakini mampu memastikan kesinambungan pembangunan nasional. Pernyataan Presiden Joko Widodo tentang keberlanjutan pembangunan nasional ditanggapi Ganjar dengan komitmen untuk melanjutkan pembangunan. Artinya, ada estafet pembangunan bangsa yang perlu dilanjutkan seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dan sebagainya.
"Saya memohon dukungan dan mengajak masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) rapatkan barisan, solid bergerak dan berjuang bersama memenangkan Ganjar Pranowo dalam pemilihan Presiden 14 Februari 2024," tutup Ansy.***