Kupang,-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur Linus Lusi meminta 71 Wisudawan STIM Kupang bisa menjadi agen perubahan serta harapan baru dalam mengatasi masalah di NTT.
"Kalian harus harus jadi agen perubahan dan juga harapan baru untuk mengatasi masalah di NTT,"kata Linus
Menurut Linus STIM Kupang juga merupakan Bengkel kehidupan intuk menata masa depan yang lebih hebat bagi NTT.
Linus Lusi tantang 71 wisudawan STIM Kupang untuk tidak hanya jadi kutu buku tetapi menjadi sarjana terapan yang akan mengukir sejarah baru bagi NTT.
"Kalian harus tunjukan bahwa kalian Bukan sarjana teoritis,bukan sarjana kutu buku tetapi sarjana ilmu terapan,"tantang Linus.
Kadis PK NTT Linus juga mengatakan Gubernur NTT bersama wakil Gubernur dalam testimoni berharap kepada 71 wisudawan tidak jadi sarjana-sarjana teoritis.
Linus menuturkan bahwa meskipun STIM nyaris putus namun sesungguhnya itu adalah sebuah kebangkitan baru.
Ia menegaskan bahwa NTT memiliki potensi yang luar biasa yang belum dimanfaatkan secara baik karena itu. "Saya berharap kalian bisa tangkap peluang ini sebagai emas kehidupan,"tegas Linus.
Pada kesempatan tersebut Linus menyebut Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS)yang saat ini membuat Sumba sebagai lautan jagung dan kelor belum ada satupun skripsi yang membahas hal tersebut.
"Mari kita bicara manajemen karena itu kedepan sebagai kadis saya mengajak kalian harus memiliki aspek kewirausahaan,"pungkasnya.
Linus mengatakan Aplikasi nyata yang ditunggu oleh orang tua yang bangga saat ini.
Lewat momen yang bahagia ini mewakili Gubernur NTT "Saya meminta mari olah lahan yang kosong dengan Sistem dan manajemen terpadu sehingga lahir usahawan-usahawan baru,"ajak Linus.
Karena itu menurut Linus kampus STIM memiliki tradisi yang unik dan sangat panjang karena itu adalah harapan baru untuk membangun STIM jadi lebih baik.
Saat ini Pemrov NTT Kata Linus bekerja dengan Pemerintah German untuk mengirimkan 3000 tenaga Tangkaplah peluang utk bekerja sama ke German.
"Ini adalah sebuah harapan baru untuk mengatasi masalah di NTT,"tutupnya.(Arnold).