Dalam perkembangan terbaru menuju pemilihan Bupati Timor Tengah Selatan, Paket TTS Bersatu yang mengusung Drs. Salmun Tabun, MSi dan Dr. Marten Tualaka, SH. MSi atau yang biasanya disapa Paket Tabun-Tualaka, berhasil mengungguli pesaing terdekatnya Paket Bumy alias Eduard Markus Lioe, SIP, SH, MH dan Calon Wakilnya Johny Army Konay, SH. MH dalam polling yang dilakukan Forum Pembela Rakyat (FPR) yang dilansir Ketua FPR Nabopolasar Bansae Sabtu,3/8/2024 dikediamannya di Tubuhue-Soe.
Polling yang digelar selama 50 hari terhitung dari 13/06/2024 hingga 03/08/2024, menunjukkan bahwa Paket Tabun-Tualaka mendapatkan dukungan sebesar 35,6%, sementara menyusul Paket Bumy hanya meraih 33,8%. Sedangkan sisanya Paket Egusem Piter Tahun, ST, MM dan Calon Wakilnya Otniel Neonane, STP. MSi meraih 28,6%, Drs. Ananias Faot, MSi dan Calon Wakilnya Drs. Migdon Hengki Tanaem meraih 1,6% serta Pasangan Marten Selan, SH. MSi dan Calon Wakil Martelens Liu, ST memperoleh 0,4% dalam hasil polling.
Bansae dalam keterangan Persnya menjelaskan bahwa Polling ini sudah diedarkan oleh pihaknya sejak 13 juni 2024 lalu dengan memanfaatkan aplikasi Polling.com dengan maksud untuk merekam tren dukungan masyarakat TTS dalam Pilkada tahun ini seperti apa dan akan terus dilakukannya hingga pelaksanaan Pilkada nanti. Dan hasilnya, hingga hari ke-50 pelaksanaan, berhasil diikuti oleh 9406 responden.
“Ini sifatnya sementara kaka, karena kita belum ada rencana untuk tutup polling supaya bisa merekam lebih banyak responden lagi, jadi nanti saat pendaftaran kita liat lagi bagaimana reaksi responden” jelas Bansae.
Ditanyakan tentang bagaimana metode yang dilakukannya untuk memastikan bahwa responden yang mengikuti polling benar-benar valid, Aktifis senior TTS ini menjelaskan bahwa validasi polling yang dijaga adalah tidak boleh melakukan polling lebih dari 1 kali, dan itu sudah disetting dalam aplikasi, serta bagaimana memastikan bahwa responden yang mengisi polling merupakan warga pemilih di Kabupaten TTS.
“jadi untuk jaga supaya orang sonde poling dobel, itu kan sejak awal sudah diformat begitu jadi saya sendiri tidak bisa merubahnya lagi, sedangkan supaya orang yang ikut poling kita pastikan dong orang TTS dan orang dewasa, maka saya dan tim memanfaatkan WA jadi kita kirim ke nomor kontak orang dewasa dan mereka isi secara bebas, tanpa arahan” terang man Bansae.
Ketika ditanyakan oleh wartawan media ini, apakah FPR sempat mendeteksi alasan dibalik unggulnya Paket Tabun – Tualaka dalam polling yang dilakukan, fungsionaris Partai PKN ini menjelaskan bahwa secara metodologis tidak ada, namun pihaknya menduga keunggulan Paket Tabun – Tualaka ini disebabkan oleh kombinasi Paket Tabun – Tualaka yang adalah Birokrat Senior dan Politisi yang boleh dikatakan disukai masyarakat sebagai Paket komplit karena mereka mencerminkan kemampuan dalam mengelola pemerintahan dan menjaga stabilitas politik di daerah yang sekian lama dikabarkan tidak harmonis antara pemerintah dan para politisi di DPRD TTS.
Bansae juga menambahkan bahwa, bisa juga keunggulan paket Tabun-Tualaka dalam polling ini karena kepastian pintu Partai dalam ini Nasdem dan Hanura juga sudah didapatkan paket ini sejak awal sehingga mereka juga sudah melaksanakan sosialisasi yang cukup dekat kepada pemilih, diantaranya baliho, stiker, bahkan beberapa kali menggelar diskusi minum kopi yang dilaksanakan secara live streaming.
Ditempat lain, Arifin Lete Betty sebagai Wakil dari Paket Tabun-Tualaka ketika ditanyakan via WA terkait responnya terhadap hasil poling ini, dengan nada merendah Betty mengatakan bahwa pihaknya menghargai poling yang dilakukan oleh lembaga FPR, juga menghargai pilihan responden, tapi semuanya masih berproses sehingga pihaknya tidak mau jumawa dengan hasil ini.
“kita hargai itu polling kk, kita juga berterima kasih karena responden mau pilih Paket ini, tapi proses masih panjang kk, jadi kita tetap bekerja memperkenalkan kandidat ke masyarakat. Ya, minimal ini polling kita anggap sebagai isyarat bahwa rakyat TTS juga mencintai paket ini” tulis Betty melalui pesan WA yang diterima media ini.