Pejabat Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P, menerima kunjungan Menteri Pengembangan Desa, Maritim dan Penanggulanggan Bencana Republik Fiji, Mr. Sakiasi Raisevu Ditoka beserta rombongan dalam rangka mempromosikan kolaborasi regional di Asia Pasifik berupa Kunjungan Belajar Delegasi Republik Fiji di Indonesia yang bertempat di Ruang Rapat Gubernur pada Kamis, (12/09/2024).
Pj. Gubernur NTT Andriko dalam sambutannya menyebutkan, Provinsi NTT merupakan salah satu wilayah rawan bencana di Indonesia. Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI) BNPB dari tahun 2001 – Agustus 2024, menyebutkan telah terjadi sebanyak 1.089 kejadian bencana di Provinsi NTT, yang didominasi oleh bencana hidrometeorologis terutama cuaca ekstrem, banjir dan tanah longsor. Sedangkan, berdasarkan data olahan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS PB), sepanjang Tahun 2024 ini, NTT telah mengalami 8 jenis bencana yang berdampak pada korban jiwa, kerusakan fasilitas dan infrastruktur, serta pengungsian.
“Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya untuk mencegah dan melakukan penguatan penanggulangan bencana melalui upaya memperkuat Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS PB) untuk manajemen data dan informasi serta peringatan dini, memperluas jangkauan komunikasi, informasi dan edukasi kebencanaan melalui kerjasama dengan media, Memperkuat kolaborasi dengan dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, memperkuat resiliensi komunitas lewat simulasi-simulasi, program desa tangguh bencana, program Satuan Pendidikan Aman Bencana dan melaksanakan penguatkan manajemen pengetahuan kebencanaan di NTT,” jelasnya.
Menurutnya, berbagai upaya ini berkontribusi untuk menurunkan Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) Provinsi NTT yang terus menurun dalam 8 tahun terakhir yang menunjukkan manajemen kebencanaan semakin membaik. Tahun 2023 Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) NTT mencapai 132,81 dengan kategori sedang.
“Kita berharap angka ini akan semakin turun seiring dengan semakin meningkatnya kualitas manajemen dan mitigasi bencana yang terus kita lakukan. Harapannya Pemerintah Fiji dapat memperoleh Pengetahuan yang berfaedah untuk untuk pencegahan dan penanggulangan bencana selama beberapa hari berada di Kota Kupang, Provinsi NTT,” tutup Pj. Gubernur Andriko Susanto.
Sementara itu, Menteri Pengembangan Desa, Maritim dan Penanggulanggan Bencana Republik Fiji, Mr. Sakiasi Raisevu Ditoka pada kesempatan yang sama menyampaikan, “Kehadiran di NTT bertujuan untuk melaksanakan kunjungan belajar terkait sistem penanggulangan bencana di Provinsi NTT yang bisa kami pelajari. Ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk memperkuat kolaborasi bersama di masa yang akan datang,” ujar Mr. Sakiasi Ditoka.
Untuk diketahui, kegiatan ini merupakan rangkaian Program Kunjungan Delegasi Fiji di Indonesia yang telah terselenggara sejak 8-13 September 2024 mendatang.
Turut hadir pada pertemuan ini, Duta Besar Republik Fiji untuk Indonesia, Mr. Amenatave Vakasavuwaqa Yauvoli, Pimpinan DFAT Suva Republik Fiji, Ms. Elizabethanne Anne Beard dan Ms. Louise Mary Scott, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi dan jajaran, Pejabat Kementerian Luar Negeri RI, Yomi Ayu Lestari, Pimpinan DFAT Jakarta, Mr. Leslie Cho, Ms. Gloriani J. Panjaitan dan Ms. Sanchi Marie Davis, Team Leader and Regional Advisor SIAP SIAGA, Mrs. Lucy Dickinson and Mr. Lu'lu Muhammad serta sejumlah Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemprov. NTT.