Rahmatullo Adji : Prediksi BMKG Sebagian Besar Musim Hujan Lebih Awal dan Sama dari Normalnya.

 




Bagaimana Perkembangan Musim Sampai Dengan Saat ini? Pada pertengahan Maret 2024, Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur - BMKG merilis Prediksi 

Musim Kemarau 2024 bahwa awal musim kemarau 2024 di Nusa Tenggara Timur pada umumnya akan terjadi pada Bulan April 2024.Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG NTT Rahmatullo Adji di kantor Gubernur NTT Jumat,27 September 2024.


Dikatakan,bahwa hasil pemantauan perkembangan musim kemarau 2024, menunjukkan bahwa sebagian besar zona musim/ZOM di wilayah Nusa Tenggara Timur (25 ZOM/89%) telah memasuki musim kemarau pada bulan April – Mei. 


Untuk  Perkembangan ENSO 2024 kata Adji  Hingga awal September 2024, pemantauan terhadap anomali iklim global yaitu Samudera Pasifik 

Ekuator menunjukkan ENSO berada pada kondisi netral dengan nilai anomali suhu di samudra pasifik bagian tengah dan timur (atau disebut sebagai indeks Nino 3.4) sebesar -0.29.


Sementara itu, lanjut Adji kondisi anomali suhu muka laut di Samudera Hindia menunjukkan fenomena Dipole Mode Event (Indian 

Ocean Dipole) dalam kondisi netral dengan indeks Dipole Mode sebesar +0.27.


Menurutnya,kondisi ENSO fase Netral diprediksi berpeluang menuju La Nina Lemah mulai Oktober 2024. 


Sementara itu, fenomena IOD kata Dia diprediksi akan tetap netral setidaknya hingga awal tahun 2025. 


Ia menjelaskan bahwa pada awal Musim Hujan 2024/2025? dari total 28 ZOM di Nusa Tenggara Timur, sebanyak 1 ZOM diperkirakan akan mengawali Musim hujan bulan Oktober 2024 (3%), meliputi Manggarai Barat bagian Timur, Manggarai bagian Tengah dan Manggarai Timur bagian Tengah. Sedangkan untuk 19 ZOM (68%), Awal Musim Hujan terjadi pada bulan November 2024, sementara untuk 8 ZOM (29%) terjadi pada bulan Desember 2024. 


Adji menambahkan Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis (periode Awal Musim Hujan 1991-2020), maka Awal Musim Hujan 2024/2025 di Nusa Tenggara Timur diperkirakan MAJU (lebih cepat dibandingkan normalnya) pada 11 ZOM (39%). 


Sementara yang diperkirakan SAMA DENGAN NORMAL-nya pada 12 ZOM (43%) dan Mundur (terlmbat dibandingkan biasanya) pada 5 ZOM (18%). 


Bagaimana Sifat Hujan Pada Musim Hujan 2024/2025 ini?Apabila dibandingkan terhadap rerata klimatologis, akumulasi Curah Hujan Musim Hujan (periode 1991-2020), secara umum kondisi Musim Hujan 2024/2025 diprediksi ATAS NORMAL atau musim hujan lebih basah dari rerata klimatologisnya pada 22 ZOM (79%), kemudian sejumlah 6 ZOM (21%) akan mengalami kondisi hujan NORMAL (musim hujan sama dengan rerata klimatologisnya).


Kapan Puncak Musim Hujan Tahun 2024/2025?Puncak Musim Hujan 2024/2025 di wilayah Nusa Tenggara Timur diperkirakan umumnya terjadi pada bulan Januari 2025 sebanyak 16 ZOM (57%).


Ia menyimpulkan bahwa Prakiraan Musim Hujan 2024/2025 Pada umumnya Musim Hujan 2024/2025 wilayah Nusa Tenggara Timur akan datang lebih awal hingga sama dengan normalnya, dengan sifat hujan yang lebih basah dari kondisi Musim Hujan biasanya.


Rekomendasi Menghadapi Musim Hujan 2024/2025 BMKG mengimbau K/L, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi selama periode musim hujan, terutama di wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dibanding biasanya) sebanyak 79%. Wilayah tersebut berpotensi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor. 


Pemerintah Daerah diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang berpotensi terjadi selama periode musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini. 

Pemerintah daerah dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi Prediksi Musim 

Hujan 2024/2025 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), dalam rangka 

menekan kerugian yang dapat ditimbulkan akibat bencana hidrometeorologi. 

Di sisi lain, BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit 

yang rawan terjadi pada periode musim hujan, seperti demam berdarah.

Setiap kabupaten tiga sumur bor minus kota kupang.

Sementara Kepala  Badan Penangulangan Bencana Kornelis Wadu menambahkan bahwa menghadapi musim panas pihak BPNB NTT mempersiapkan untuk setiap kabupaten tiga sumur bor.

Untuk Anggaran persiapan sumur tersebut kata Kornelis berkisar 400-700 juta pertitik.

Kornelis menjelaskan bahwa untuk antisipasi wilayah kekeringan perlu dilakukan Mitigasi kepada masyarakat terhadap bencana yang akan terjadi.

Untuk mengatasi hal tersebut kata Kornelis,harus dilakukan koordinasi dengan semua pihak.


Artikel Pilihan

Iklan