Dalam Bayang Gelap Narkotika








Malam di Kota Kupang terasa sunyi, namun tak pernah benar-benar sepi. Di balik kerlip lampu jalan yang temaram, di lorong-lorong gelap Oebobo hingga Fatululi, sosok misterius bernama Charles Ola Samon menjadi buruan utama aparat. Pemuda berwajah tampan kelahiran Malili ini, dengan rambut ikalnya dan tubuh tegapnya, menyembunyikan rahasia gelap di balik pesona tenangnya.

Di balik layar kehidupannya yang tampak biasa, Charles adalah sosok bayangan yang menguasai peredaran narkotika. Dengan tato "Olla Samon" yang menghiasi dadanya, ia melintasi malam-malam kota, menawarkan "barang haram" kepada siapa saja yang mampu membayarnya. Kupu-kupu yang tergambar di lutut kirinya mungkin menjadi simbol kebebasannya, tetapi kini, ia hanya menjadi burung liar yang terus dikejar.

Tanggal 21 November 2024, transaksi gelap terjadi. Tempat-tempat ramai seperti Kelurahan TDM dan Fatululi menjadi saksi bisu. Tak ada suara, hanya desis kecil kesepakatan di antara mereka yang haus akan kehancuran. Charles, dengan tatapan tajam bola matanya yang bulat, memimpin permainan ini dengan percaya diri. Hidungnya yang mancung seakan mencium peluang di setiap sudut kota.

Namun, keberaniannya mulai memudar ketika berita tentang dirinya menjadi sorotan. Polres Kota Kupang Kota merilis namanya ke seluruh pelosok NTT. Nomor DPO-nya kini terukir dalam setiap percakapan masyarakat: DPO 02/XII/RES.0./2024.

"Cepat laporkan jika melihat pria ini," seruan polisi menggema. Sosok Charles yang dulu bergerak bebas kini dihantui oleh bayang-bayang penangkapan. Alisnya yang memiliki tanda lahir putih menjadi ciri khas yang tak bisa ia sembunyikan.

Waktu terus berlalu, namun Charles masih melarikan diri. Ia adalah buronan dengan beban terberat: ketakutan akan tertangkap. Tato di dadanya, dulu simbol kebanggaan, kini hanya menjadi petunjuk yang memudahkan polisi memburunya. Ia tahu, di setiap sudut gelap, cahaya bisa muncul kapan saja, menyinari langkah terakhirnya sebagai pria bebas.

Dan ketika fajar di Pulau Adonara menyingsing, pertanyaan pun menggema:

Sampai kapan Charles bisa bersembunyi dari karma?

Atau mungkinkah ia sudah terperangkap dalam perangkap yang ia ciptakan sendiri?(Arnold)


Artikel Pilihan

Iklan