KUPANG - Sebuah langkah sederhana namun penuh makna ditunjukkan oleh Wali Kota Kupang terpilih, dr. Christian Widodo, bersama wakilnya Serena C. Francis. Pasangan pemimpin baru ini memutuskan untuk tidak menggunakan mobil dinas baru selama masa jabatan mereka. Keputusan ini, yang diumumkan pada Sabtu, 18 Januari 2025, menjadi bukti nyata komitmen mereka dalam mengedepankan kepentingan masyarakat di atas kemewahan pribadi.
“Kami sepakat tetap menggunakan mobil dinas yang lama,” ungkap Christian dengan tegas. “Anggaran yang cukup besar untuk pengadaan mobil baru akan kami alihkan ke program-program prioritas yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.”
Langkah ini bukan sekadar simbol, melainkan sebuah pernyataan moral. Di tengah tantangan besar yang dihadapi Kota Kupang, seperti pengelolaan sampah yang belum tuntas, infrastruktur yang butuh perhatian serius, dan pelayanan publik yang harus ditingkatkan, keputusan ini memberikan harapan bahwa roda pemerintahan baru berjalan dengan semangat efisiensi dan keberpihakan kepada rakyat.
Keputusan ini diambil setelah melalui diskusi intensif dengan DPRD Kota Kupang. Para pemangku kepentingan sepakat bahwa pengadaan mobil dinas baru bukanlah prioritas. "Ini adalah langkah awal untuk menata keuangan daerah dengan lebih bijaksana," tambah Christian.
Semantara Wakil Wali Kota, Serena C. Francis, menambahkan bahwa langkah ini mencerminkan prinsip mereka untuk tidak menyia-nyiakan anggaran daerah. “Setiap rupiah harus berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Tidak ada ruang untuk pemborosan,” ujarnya.
Membawa Perubahan dengan Kesederhanaan
Bagi sebagian orang, keputusan untuk tidak mengganti mobil dinas mungkin dianggap sepele. Namun, bagi masyarakat Kota Kupang, hal ini menjadi simbol baru dari pemerintahan yang lebih peka terhadap kebutuhan rakyat. Dengan memilih untuk tetap menggunakan fasilitas yang ada, dr. Christian Widodo dan Serena C. Francis menunjukkan bahwa kepemimpinan adalah tentang melayani, bukan menikmati kemewahan.
“Ini bukan hanya tentang mobil. Ini tentang bagaimana pemerintah memberikan contoh bahwa anggaran publik harus digunakan sebaik-baiknya untuk rakyat,” ujar salah satu warga Naimata Kota Kupang, Yosep Radja.
Langkah ini menjadi awal dari realisasi janji kampanye pasangan pemimpin ini untuk membawa perubahan di Kota Kupang. Salah satu fokus mereka adalah menyelesaikan masalah sampah yang telah lama menjadi momok. Selain itu, mereka juga berkomitmen menata birokrasi dengan mengisi jabatan eselon II yang kosong berdasarkan prinsip meritokrasi.
“Anggaran yang seharusnya digunakan untuk mobil dinas dapat dialokasikan untuk memperbaiki infrastruktur jalan atau memperluas jangkauan layanan kesehatan. Ini adalah keputusan yang kami buat demi masa depan Kota Kupang yang lebih baik,” tambah Christian.
Keputusan Wali Kota Kupang ini bukan hanya pesan untuk rakyatnya, tetapi juga untuk pemimpin lain di seluruh negeri. Di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks, kepemimpinan yang mengedepankan kesederhanaan dan efisiensi menjadi sangat penting.
“Pemimpin tidak harus menunjukkan kekuasaan lewat fasilitas mewah, tetapi lewat tindakan nyata yang berdampak positif bagi rakyat,” ujar Serena.
Dengan “mobil lama, semangat baru,” dr. Christian Widodo dan Serena C. Francis memulai perjalanan mereka untuk membawa Kota Kupang ke arah yang lebih baik. Keputusan ini adalah awal dari sebuah pemerintahan yang benar-benar melayani rakyat, sekaligus bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil.