Pesan YNS : "Di Balik Reruntuhan, Cahaya Harapan Masih Menyala"
TTS– Langit masih muram di atas GOR Nekamese, tempat para korban longsor dari Desa Kuatae berlindung. Wajah-wajah letih tampak di antara kerumunan, tetapi di balik kelelahan itu, ada tekad yang tetap menyala. Dalam suasana penuh haru, Yusinta Ningsih Nenobahan (YNS) hadir, bukan hanya untuk melihat, tetapi untuk menyampaikan sesuatu yang lebih dalam—penghargaan, harapan, dan keyakinan bahwa badai ini akan berlalu.
"Terima kasih." Itulah kata pertama yang meluncur dari bibirnya, ditujukan kepada para pengungsi yang telah meluangkan waktu untuk saling bertemu, berbagi cerita, dan menguatkan satu sama lain. Dalam kepedihan yang mereka alami, kebersamaan menjadi penawar yang tak ternilai. "Setiap kata yang kita tukar, setiap doa yang kita panjatkan bersama, semoga menjadi cahaya kecil yang mampu menghangatkan hati di tengah dinginnya cobaan ini," ujarnya penuh ketulusan.
Tak hanya kepada para korban, YNS juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten TTS, yang telah bergerak cepat dalam menangani situasi ini. Di saat bumi runtuh dan harapan nyaris ikut terkubur, pemerintah hadir sebagai tangan yang mengangkat dan menopang mereka yang terdampak. "Percayakan sepenuhnya kepada pemerintah, karena mereka tengah berusaha sekuat tenaga mencari jalan terbaik agar kita semua bisa bangkit kembali," tegasnya.
Namun, ada satu pesan penting yang tak bisa diabaikan. Berdasarkan prediksi BMKG, hujan deras masih akan mengguyur wilayah ini dalam beberapa hari ke depan. Tanah yang sudah labil bisa menjadi ancaman baru, dan keselamatan harus menjadi prioritas utama. Dengan penuh kepedulian, YNS mengimbau seluruh pengungsi untuk tetap berada di lokasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Saya tahu ini sulit. Saya tahu kalian ingin pulang, merasakan kembali kehangatan rumah yang kini tinggal kenangan. Tapi saya mohon, jangan mengambil risiko. Percayalah, tetap di sini adalah pilihan terbaik untuk saat ini. Keselamatan jauh lebih berharga dari segalanya," katanya, suaranya mengandung keteguhan seorang saudara yang tak ingin kehilangan keluarga.
Di tengah kepedihan, YNS menolak membiarkan keputusasaan mengambil alih. Ia menutup pesannya dengan sebuah keyakinan:
"Badai ini pasti berlalu. Kita mungkin terjatuh, tetapi kita tidak akan hancur. Kita diuji, tetapi kita tidak sendiri. Ini bukan akhir, melainkan awal dari kebangkitan Desa Kuatae. Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang lebih besar untuk kita. Bersabarlah, berdoalah, karena cahaya akan kembali bersinar di atas tanah ini."
Di luar sana, langit masih kelabu. Tapi di dalam hati mereka yang mendengar, seberkas cahaya mulai menyala kembali.